Jumat, 11 Juli 2014

Contoh RPP Tematik Terpadu Kurikulum 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
TEMATIK TERPADU


Satuan Pendidikan          :  SDN Rantau Bujur
Kelas / Semester             :  I / 1
Tema                                :  1. Diriku
Subtema                           :  1. Aku dan Teman Baru
Semester                          :  1 (satu)
Pembelajaran                   :  1
Alokasi waktu                   : 1 Hari (175 menit)

A.      KOMPETENSI INTI
1.       Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2.       Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
3.       Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah
4.       Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

Sikap/Karakter siswa yang dikembangkan: Disiplin, Kerja sama, Percaya diri

B.      KOMPETENSI DASAR
Bahasa Indonesia
4.4   Menyampaikan teks cerita diri/personal tentang keluarga secara mandiri dalam bahasa  Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian.
PPKn
4.2 Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah
SBDP
4.1  Menggambar ekspresi dengan mengolah garis, warna dan bentuk berdasarkan hasil pengamatan di lingkungan
       Sekitar
      PJOK
4.3 Mempraktikkan pola gerak dasar manipulatif yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai bentuk  permainan   
      sederhana dan atau permainan tradisional.

C.      INDIKATOR
Bahasa Indonesia
       Memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap
       Memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama panggilan
       Menyebutkan nama temannya
PPKn
        Menjalankan peraturan pada permainan di sekolah
SBDP
       Memberi hiasan pada kartu nama
PJOK
       Melakukan gerakan melempar
       Melakukan gerakan menangkap

D.      TUJUAN PEMBELAJARAN
1.       Setelah mengikuti permainan lembar bola, siswa dapat memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama panggilan secara benar.
2.       Dengan melakukan permainan siswa dapat menyebutkan nama lengkap dengan benar.
3.       Dengan melakukan permainan siswa dapat melakukan gerakan melempar dan menangkap
4.       Dengan melakukan permainan siswa dapat menjalankan peraturan permainan.
5.       Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menghias kartu nama dengan rapi.

E.       MATERI KEGIATAN
Ø  Memperkenalkan diri dengan permainan
Ø  Menghias kartu nama

F.       PENDEKATAN & METODE
Pendekatan                : Scientific
Strategi                         : Cooperative Learning
Teknik                           : -
Metode                        : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi Dan Ceramah

G.     KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1.       Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)
2.       Melakukan komunikasi  tentang kehadiran siswa.
3.       Guru memperkenalkan diri kepada siswa.
4.       Mengajak Semua Siswa menyanyi  “SELAMAT PAGI GURU”
5.       Menginformasikan Tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang “Aku dan Teman Baru”
6.       Menyampaikan tujuan pembelajaran.
10 menit
Inti
1.       Guru meminta siswa membuka buku siswa hal. 1 dan membacakan teks dan nama-nama teman Udin.
2.       Guru menunjukkan cara berkenalan, seperti yang dilakukan Edo dan Beni di buku siswa hal. 2.
3.       Siswa diajak untuk saling berkenalan melalui sebuah permainan lempar bola dan menjelaskan aturan bermainnya yaitu siswa diminta melingkar (boleh duduk atau berdiri).
4.       Permainan dimulai dari guru dengan memperkenalkan diri, ”Selamat pagi, nama saya Ibu/Bapak....nama panjang....biasa dipanggil Ibu/Bapak.... kemudian, melempar bola pada salah satu siswa (hindari pelemparan bola dengan keras)
5.       Siswa yang berhasil menangkap bola harus menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan. Kemudian, dia melempar kepada teman lain. Teman yang menangkap lemparan bola, menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan.
(penilaian proses/unjuk kerja : Memperhatikan cara siswa memperkenalkan diri sekaligus menilai kemampuan siswa memperkenalkan diri, menjalankan peraturan pada permainan, melakukan gerakan melempar dan menngkap)
6.       Demikian seterusnya hingga seluruh siswa memperkenalkan diri.
 Setelah semua memperkenalkan diri, guru mengajak siswa untuk bernyanyi sambil mengingat kembali nama-nama teman di kelas. Guru menggunakan lagu yang ada di buku siswa.
Lirik lagu “Siapa Namamu”
Ciptaan A.T. Mahmud
1 2 / 3 . / 3 4 / 5 ./
Sia pa kah na ma mu
5 4 / 3 . / 3 3 /1 . //
Na ma ku .............
(sebutkan nama anak)
7.       Siswa berada pada posisi lingkaran. Guru menyanyi sambil menepuk salah satu siswa, lalu siswa itu menyebutkan namanya. Lalu siswa tersebut sambil menyanyi “Siapakah Namamu” menepuk teman di sebelahnya dan teman tersebut menyebutkan namanya sambil mengikuti irama lagunya dan seterusnya.
8.        Kegiatan ditutup dengan diskusi pentingnya saling mengenal, dimulai dari mengenal nama.
150 menit

9.       Guru menjelaskan bahwa untuk dapat mengenal nama teman, kita bisa juga menggunakan kartu nama.
10.   Guru menyampaikan bahwa siswa akan membuat kartu nama mereka masing-masing.
11.   Guru membagikan potongan-potongan karton dengan nama masing-masing siswa.
12.   Guru menunjukkan kartu namanya sendiri yang sudah dibuat sebelumnya sebagai contoh.
13.   Siswa diminta untuk menghias dan atau mewarnai kartu nama mereka masingmasing.
14.   Siswa diminta menggunakan kartu namanya selama berada di sekolah atau menempelkan semua kartu nama di kelas.

Penutup
1.       Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari
2.       Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
3.       Memberikan tindak lanjut kegiatan di rumah sesuai petunjuk pada Buku Siswa
4.       Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
15 menit

H.       SUMBER, MEDIA, dan ALAT PEMBELAJARAN
·         Bola plastik atau bola dari kertas bekas yang dibuat menjadi bentuk bola.
·         Karton/kertas/kardus bekas yang sudah dipotong-potong dan diberi nama masing-masing siswa.
·          Pensil warna/spidol yang bisa digunakan untuk menghias kartu yang sudah disediakan.
·          Tali/peniti/alat lain untuk memasangkan kartu nama
·         Buku Siswa Tematik Kelas I Tema Diriku
·         Buku Guru Tematik Kelas I Tema Diriku

I.          PENILAIAN
  1. Prosedur Penilaian
Ø  Penilain Proses
Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir

2.       Instrumen Penilaian
Ø  Penilaian Proses
Penilaian Unjuk Kerja :
  (Lihat Buku Guru)


Ø  Penilaian Sikap / Karakter Siswa
Nilai Karakter yagng dikembangkan :
·         Disiplin
·         Kerja sama
·         Percaya diri





Rantau Bujur,    Agustus 2014
Mengetahui:
Kepala SDN Rantau Bujur,


AHYANI, S.Pd.
NIP 19691207 199605 1 001

Guru Kelas I,


HAINUN, S.Pd.
NIP. ……………………………,………


Sabtu, 28 Juni 2014

Ciri-Ciri dan Keuntungan Penerapan Pembelajaran Tematik

Ciri-Ciri dan Keuntungan Penerapan Pembelajaran Tematik


Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang dilakukan melalui penggunaan “tema” sebagai pemersatu, sebagai pusat perhatian yang dipergunakan untuk memahami gejala dan konsep. Pembelajaran Tematik dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pembelajaran terpadu dari beberapa mata pelajaran melalui tema sebagai pemersatu. Dengan demikian, maka pembelajaran terpadu berorientasi pada praktek belajar yang melibatkan beberapa mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan anak (peserta didik). Melalui pembelajaran tematik terpadu maka akan terjadi perakitan dan penggabungan beberapa mata pelajaran yang berbeda dengan harapan anak akan belajar lebih baik dan bermakna. 

Ciri khas pembelajaran tematik

Adapun beberapa ciri khas pembelajaran tematik jika ditinjau dari aspek siswa (peserta didik), yaitu:
Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar (SD).
  1. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.
  2. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama.
  3. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa.
  4. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
  5. Berpusat pada anak (siswa).
  6. Memberikan pengalaman langsung kepada anak (peserta didik).
  7. Pemisahan antar mata pelajaran tidak nampak.
  8. Menyajikan konsep dari beberapa mata pelajaran dalam satu PBM.
  9. Bersifat luwes sehingga memungkinkan kreativitas anak dan guru berkembang.
  10. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik.

Keuntungan Menerapkan Pembelajaran Tematik Di SD

Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan pengimplementasian pembelajaran tematik di SD (sekolah dasar) bila kita tinjau dari aspek siswa dan guru, yaitu:
  1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu.
  2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
  3. Kompetensi dasar antar matapelajaran yang dipelajari siswa berada dalam tema yang sama.
  4. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
  5. Kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.
  6. Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.
  7. Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain.
  8. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan dapat dipersiapkaan sekaligus. Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
  9. Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir.
  10. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah.
  11. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka dapat diharapkan penguasaan konsep oleh siswa akan semakin baik dan meningkat.
  12. Memberikan pengalaman dan KBM yg relevan dg tingkat perkembangan dan kebutuhan anak
  13. Menyenangkan, karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak
  14. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna
  15. Mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalahan yg dihadapi
  16. Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerjasama
  17. Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain
  18. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dg permasalahan yg ditemui

Jumat, 27 Juni 2014

Konsep Pendekatan Scientific dalam Kurikulum 2013

Konsep Pendekatan Scientific dalam Kurikulum 2013


Pada penerapan (implementasi Kurikulum 2013) di lapangan (baca: sekolah), guru salah satunya harus menggunakan pendekatan ilmiah (scientific), karena pendekatan ini lebih efektif hasilnya dibandingkan pendekatan tradisional.

Kriteria Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

Lalu bagaimanakah kriteria sebuah pendekatan pembelajaran sehingga dapat dikatakan sebagai pendekatan ilmiah atau pendekatan scientific? Berikut ini tujuah (7) kriteria sebuah pendekatan pembelajaran dapat dikatakan sebagai pembelajaran scientific, yaitu:
  1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
  2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
  3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
  4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
  5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.
  6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
  7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.

Langkah-Langkah Pembelajaran pada Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

pendekatan scientific dan 3 ranah yang disentuh
pendekatan scientific dan 3 ranah yang disentuh
Proses pembelajaran yanag mengimplementasikan pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Dengan proses pembelajaran yang demikian maka diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Perhatikan diagram berikut.
Adapun penjelasan dari diagram pendekatan pembelajaran scientific (pendekatan ilmiah) dengan menyentuh ketiga ranah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
  • Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.”
  • Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
  • Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”
  • Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik  (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
  • Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
  • Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud  meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran scientific meliputi:
Langkah-langkah pendekatan scientific
Langkah-langkah pendekatan scientific

Sumber: http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/07/pendekatan-scientific-dalam-implementasi-kurikulum-2013.htmlhttp://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/07/pendekatan-scientific-dalam-implementasi-kurikulum-2013.html